Pandeglang, ruangpottlot.com – Rencana penyesuaian tarif air bersih oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Berkah Pandeglang mendapat banyak penolakan dari kalangan masyarakat, salah satunya dari Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Kabupaten Pandeglang.
Koordinator GPM Pandeglang, Pandi menyampaikan penolakan sangat keras terhadap rencana kenaikan tersebut. Pandi mengatakan di tengah pandemi yang dampaknya masih merundung masyarakat sangatlah tidak elok bagi pemangku kebijakan mengeluarkan kebijakan yang kontraproduktif dengan kondisi masyarakat yang serba sulit saat ini.
“Terlebih menyangkut Air yang merupakan kebutuhan Dasar, dikelola negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat sesuai amanat Undang-undang”, ujar Pandi.
Rencana Perumdam Tirta untuk menaikan harga dengan dalih melaksanakan aturan permendegari menurt Pandi sangat serampangan.
“Tidak ada satu klausul pun dalam Permendagri nomor 21 tahun 2020 sebagai perubahan dari permendagri nomor 71 tahun 2016 yang menyatakan bahwa tarif dasar air harus dinaikan, yang ada hanyalah penyesuaian batas bawah dan batas atas dan itu bisa digunakan dengan tarif sekarang”, jelas Pandi.
“Pemerintah jangan coba-coba berbisnis dengan rakyat, jangan asal menterjemahkan aturan lalu ditelan mentah-mentah ujungnya menyengsarakan warga Pandeglang. Apa lagi kondisi perusahaan milik daerah itu juga selama ini masih meraup keuntungan ngapain harus ada kenaikan tarif”, lanjutnya.
Pandi juga menekankan Dirut Perumdam tidak asal baca aturan dan harus melihat beban rakyat, tidak menikan tarif selama masih ada keuntungan. Pandi juga meminta kepada Bupati Pandeglang untuk tidak menyetujui rencana kenaikan tarif tersebut, karena hal tersebut akan membuat masyarakat menjerit terutama pelanggan yang termasuk jenis kelompok I dan II.
“Bupati jangan menyetujui rencana ini, kami tidak segan-segan akan melakukan gerakan masa memprotes kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat”, tegasnya.
Sementara itu banyak pelanggan yang mengeluh setelah mendengar informasi soal rencana kenaikan tarif air. Cecep salah satu pelanggan air Perumdam mengelun dan mengatakan dengan tegas menolak adanya rencana kenaikan tarif air.
“sangat tidak sejutu pak dengan kenaikan tarif (tarif air-red), sekarang ini saya biasanya bayar 150rb-200rb per bulan, kalau dinaikan lagi akan lebih mahal dan memberatkan, sementara kebutuhan pokok lain juga harus dipenuhi, belum biaya anak sekolah pak”, keluh Cecep saat ditanya wartawan.