Pandeglang, ruangpottlot.com. Massa Aksi dari GMNI Pandeglang memadati Kantor Bawaslu Kabupaten Pandeglang pada Kamis (20/10/2022). Aksi Demonstrasi tersebut dilakukan atas dugaan tidak transparannya Bawaslu Kabupaten Pandeglang dalam proses seleksi Panwas Kecamatan pada tahapan pengumuman hasil Tes Tulis dengan Metode Computer Assisted Test (CAT).
Dalam aksinya, GMNI menuding Bawaslu Kabupaten Pandeglang melalui Pokja Pembentukan Panwascam diduga telah melakukan kecurangan dengan tidak menempel daftar nilai seluruh peserta setelah CAT selesai dilaksanakan.
“Kami minta Bawaslu Pandeglang membuka daftar nilai seluruh peserta agar terlihat secara terang-benderang tidak terkesan ditutup-tutupi, bagaimana kami bisa percaya hasilnya sementara ada dugaan-dugaan nilai yang kecil bisa lolos sementara yang besar tidak” Ujar Koordinator Lapangan Erik Setiawan.
“alibi Bawaslu bahwa hal tersebut merupakan informasi yang dikecualikan sudah salah kaprah, hasil tes ini bukan rahasia pribadi yang harus dikecualikan, BKN dalam seleksi CAT CPNS saja langsung dipampang hasilnya kenapa Bawaslu tidak” lanjutnya.
“Dalam proses seleksi apapun sepanjang transparansi masih abu-abu, indikasi kecurangan itu akan selalu ada, maka tidak berlebihan rasanya kalau kami menduga Bawaslu Kabupaten Pandeglang telah melakukan kecurangan dalam penetapan hasil tes tulis panwascam”, ungkap Erik.
Sementara Korlap lain Yusuf menuntut agar bawaslu Pandeglang membatalkan pengumuman nomor 133/kp.01/00/K.BT-02/10/2022 tentang hasil CAT karena dianggap tidak obyektif dan tidak transparan.
“Bahwa Bawaslu Kabupaten hanya menerima rekapan hasil tes dari Bawaslu Provinsi itu betul, tetapi Hasil Rekapan tersebut ditetapkan dalam rapat Pleno Kabupaten yang memungkinkan hasil tersebut diubah, lalu bagaimana kami akan percaya hasilnya sementara daftar nilainya tidak diumumkan”, kata Yusuf.
“hal ini menjadi preseden buruk bagi keberlangsungan demokrasi kita, kalau seleksi penyelenggaranya saja sudah cacat integritas, bagaimana dengan kualitas pemilunya nanti”, ujarnya.
Aksi diwarnai dengan pembakaran ban bekas, terlihat dalam pantauan asap membumbung menyelimuti massa aksi. Massa juga menegaskan bahwa itu baru aksi pertama, mereka akan kembali berunjuk rasa dengan massa yang lebih banyak. (dr)