PANDEGLANG, ruangpottlot.com – Adanya kegiatan bakti sosial di wilayah Kecamatan Cibitung tepatnya di Jl. poros Desa Kiarajangkung dan di Jl. Kabupaten Cikadu Pasir Nangka yang diinisiasi oleh penggerak pembangunan wilayah selatan bersama Kadin Pandeglang serta disupport langsung oleh PJ. Gubernur Banten ( Al Muktabar) dan DPUPR Provinsi Banten menuai banyak apresiasi dan ucapan terimakasih dari berbagai macam kalangan masyarakat. Mulai dari politisi, pengusaha, tokoh pemuda, agama, aktivis mahasiswa, hingga masyarakat Cibitung pada umumnya. Kegiatan baksos berlangsung dua hari. Dari hari Minggu sampai Senin ( 18-19/6/2023).
Yati, selaku perwakilan dari Forum Mahasiswa Cibitung mengatakan infrastruktur jalan merupakan aksesibilitas dan juga urat nadi bagi perekonomian masyarakat, oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih banyak kepada PJ. Gubernur Banten dan DPUPR Provinsi, atas kehadirannya membuat masyarakat Cibitung merasa sangat senang, bagaikan juru selamat yang memberikan pertolongan dalam keadaan dahaga di tengah gurun pasir yang sangat panas. Apalagi dijalan ini sering terjadi kecelakaan, saya adalah salah satu korbannya, saut Yati. Senin, (19/6/2023).
Lanjut Yati, perlu diketahui di Cibitung masih ada orang sakit yang ditandu untuk sampai ke Puskesmas, harga tabung saja mencapai 30 ribu/satuannya semua itu diakibatkan oleh akses jalan yang begitu buruk. Semoga ke depan Pemprov Banten lebih memperioritaskan pembangunan di wilayah Selatan Cibitung.
Disisi lain, Kamdani selaku Ketua Gerakan Pemuda Desa Kutakarang mengatakan, saya mengucapkan terimakasih kepada PJ Gubernur Banten yang dinahkodai oleh Pak Al Muktabar dan DPUPR Provinsi Banten atas kepeduliannya bagi warga Cibitung. kami bukan tidak butuh peningkatan dan pengelolaan SDA dan SDM akan tetapi untuk saat ini kami masyarakat Cibitung hanya minta satu kepada Pemprov Banten yaitu adanya infrastruktur jalan yang layak. Karena semua aktivitas kegiatan pasti bisa berjalan dengan lancar.
Saya pernah mendatangkan orang Jawa Tengah untuk membeli kayu di sini, mereka menolak membeli dengan harga yang mahal karena akses jalan yang sulit dilalui, ucapnya Kamdani sambil keluh kesah.