Pandeglang- ruangpotlot.com. Sebagaimana yang kita ketahui 27 November 2024 mendatang merupakan pesta demokrasi untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pemilihan Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Walikota di Seluruh Provinsi di Indonesia kecuali DIY dan di seluruh Kabupaten/Kota kecuali DKI Jakarta.
Hiruk-pikuk Pemilukada sudah semakin riuh, genderang “perang” sudah ditabuh; tahapannya pun sudah sedemikian ketat, dukung-mendukung oleh kelompok masyarakat sudah ramai diperbincangkan, diumumkan dan atau bahkan dideklarasikan.
Hal tersebut tentu sangat lumrah dilakukan, ada yang terang benderang mendukung, ada yang sunyi senyap, ada juga yang belum bersikap. Persatuan Alumni GMNI Kabupaten Pandeglang misalnya, sebagai Ormas yang mempunyai anggota yang tidak sedikit masih bersikap netral sembari menakar visi misi dan langkah nyata yang akan dilakukan oleh para Bakal Pasangan Calon baik Gubernur/wakil Gubernur Banten maupun Bupati/Wakil Bupati Pandeglang khususnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua I Bidang Ideologi, Organisasi dan Kaderisasi PA GMNI Pandeglang, Denkus Losa; dirinya menyatakan bahwa PA GMNI Pandeglang masih Netral terhadap Kontestasi Politik Saat ini.
“Nanti lah kita lihat perkembangannya semuanya kan belum menjadi calon (para bakal calon peserta pilkada-Red), belum terlihat visi misi, rencana strategis dan karakter masing-masing calon pemimpin kita ini”, ujar Denkus ketika ditemui di kediamannya di Pagelaran (27/08/2024).
Denkus menyampaikan ada agenda besar bagi PA GMNI Kabupaten pandeglang yang harus dilaksanakan secepatnya yaitu Konferensi Cabang ke-II.
“Saat ini kami sedang disibukan dengan rencana kegiatan Konfercab PA GMNI Pandeglang yang sebentar lagi dilaksanakan mengingat kepengurusan saat ini sudah berakhir masa jabatannya, pada moment tersebut juga nanti kita akan pastikan arah politik PA GMNI Kabupaten Pandeglang di kontestasi Pemilukada Banten atau Pandeglang akan tertambat di mana”, ungkap Denkus.
“Yang pasti PA GMNI pandeglang merupakan organisasi Alumni yang harus disadari bahwa didalamnya ada banyak ragam individu dengan latar belakang profesi yang berbeda-beda, ada di ranah politik praktis, pemerintahan, Penegak Hukum, Penyelenggara pemilu, pengusaha dan sebagainya; yang tentu tidak bisa dalam urusan pilkada ini kita sekonyong-konyong bilang dukung si A, siap berjuang untuk si B tanpa konsolidasi dan kesamaan persepsi”, paparnya.
“Andaikata memang ada sebagian dari pengurus atau anggota kami yang telah terjun di dunia politik praktis ataupun telah menentukan bahkan bagian dari timses salah satu bakal calon di pilkada mendatang, itu semata-mata pribadi masing-masing dan mestinya tidak atas nama organisasi”, sambungnya.
“Dan Kami pastikan, untuk saat ini; tidak ada instruksi maupun arahan dari organisasi kepada para anggota secara resmi untuk terlibat dalam kontestasi politik praktis dalam hal ini mendukung salah satu bakal pasangan calon, fokus kita adalah konfercab serta konsolidasi organisasi”,
Terlepas dari urusan dukung-mendukung Denkus juga berharap pilkada serentak 2024 ini dapat berjalan lancar, kondusif serta dapat melahirkan pimimpin-pemimpin yang pro-rakyat serta dapat memberikan solusi dari setiap persoalan yang terjadi di masyarakat bawah terutama Pedagang Kecil, Buruh, Tani dan Nelayan.
“Pasca Konfercab hal tersebut akan kami susun dalam bentuk rekomendasi program strategis pro-rakyat yang diberikan kepada calon Kepala Daerah dan atau Kepala Daerah yang terpilih nanti untuk memastikan kelompok kelas tiga; Pedagang Kecil, kaum buruh, nelayan dan kelompok rentan lainnya mendapat prioritas utama secara proporsional; mewujudkan pemilu/pemilihan substansi bukan atraksi”, pungkasnya. (dr)